Para
ahli sejarah memberikan definisi sejarah yang bermacam-macam, walaupun akhirnya
hampir sama. Berikut beberapa definisi sejarah menurut para ahli.
1. Herodotus :
Sejarah tidak berkembang ke arah depan dengan tujuan pasti melainkan bergerak
seperti garis lingkaran yang tinggi rendahnya diakibatkan oleh keadaan manusia.
2. Ibnu Khaldun :
Dalam bukunya yang berjudul “Mukadimah”, Ibnu Khldun mendefisikan sejarah
sebagai catatan tentang masyarakat umat manusia atau peradaban dunia dan
tentang perubahan-perubahan yang terjadi pada watak masyarakat.
3. W.J.S. Poerwadarminta :
Dalam bukunya berjudul ” Kamus Umum Bahasa Indonesia”. Poerwadarminta
mengutarakan 3 pengertian. Yaitu:
Sejarah adalah kesustraan lama, silsilah,
dan asal-usul.
Sejarah adalah kejadian dan perisiwa
yang benar-benar terjadi pada masa lampau.
Sejarah adalah ilmu pengetahuan
tentang masa lampau.
4. Moh. Ali :
Dalam bukunya ‘ Pengantar Ilmu Sejarah Indonesia”, Moh. ali menegaskan bahwa
kata sejarah mengandung arti sebagai berikut:
- Sejumlah perubahan-perubahan, kejadian-kejadian, dan peristiwa dalam kenyataan
disekitar kita.
- Cerita
tentang perubahan, kejadian dan peristiwa yang merupakan realitas.
- Ilmu yang bertugas menyelidiki perubahan, kejadian, peristiwa yang merupakan
realitas.
5. Taufik Abdullah :
Menurutnya sejarah adalah kejadian masa lampau dan cerita tentang kejadian itu.
6. Sartono Kartodirdjo :
Gambaran perkembangan dan kehidupan kebudayaan manusia.
7. Kuntowijoyo :
Sejarah menyuguhkan fakta secara diakronis, ideografis, unik, dan empiris.
Bersift diakronis karena berhubungan dengan waktu. Sejarah bersifat ideografis
karena sejarah menggambarkan, menceritakan sesuatu. Bersifat unik karena berisi
hasil penelitian tentang hal unik. Selain itu juga bersifat empiris artinya
sejarah bersandar pada pengalaman manusia yang sungguh-sungguh.
Dari
berbagai pengertian itu dapat di simpulkan kalau sejarah itu ilmu yang
mempelajari tentang peristiwa masa lampau yang disebabkan oleh aktivitas
manusia yang berakibat terjadinya perubahan pada peradaban umat manusia.
0 komentar:
Posting Komentar