Pages

Subscribe:

Jumat, 22 Juni 2012

Muse - Uprising + lyric

 
Paranoia is in bloom, 
The PR transmissions will resume, 
They'll try to push drugs that keep us all dumbed down, 
And hope that we will never see the truth around
(So come on)
Another promise, another scene, 
Another packaged lie to keep us trapped in greed, 
And all the green belts wrapped around our minds, 
And endless red tape to keep the truth confined
(So come on)

They will not force us, 
They will stop degrading us, 
They will not control us, 
We will be victorious
(So come on)
[ Lyrics from: http://www.lyricsmode.com/lyrics/m/muse/uprising.html ]
Interchanging mind control, 
Come let the revolution take it's toll, 
If you could flick a switch and open your third eye, 
You'd see that
We should never be afraid to die
(So come on)

Rise up and take the power back, 
It's time the fat cats had a heart attack, 
You know that their time's coming to an end, 
We have to unify and watch our flag ascend

They will not force us, 
They will stop degrading us, 
They will not control us, 
We will be victorious
So come on

They will not force us, 
They will stop degrading us, 
They will not control us, 
We will be victorious

Sabtu, 09 Juni 2012

Password Orang Indonesia Paling Gampang Ditebak

Password Orang Indonesia Paling Gampang Ditebak
Setiap orang tentu berusaha membuat kata kunci seaman mungkin untuk melindungi akunnya. Namun terkadang password yang kita pilih dengan berbagai pertimbangan, supaya mudah diingat misalnya, justeru membuat akun gampang dibajak.
Temuan ilmuwan komputer dari Universitas Cambridge, Inggris, Joseph Bonneau menunjukkan Indonesia adalah negara dengan pengguna password yang paling mudah ditebak.
"Mereka membuat kata kunci yang mudah sekali ditebak," kata Bonneau.
Dalam penelitian yang dipaparkan pada sebuah simposium Security and Privacy di San Francisco beberapa waktu lalu, Bonneau mengambil seribu sampel dari 69,3 juta pengguna akun Yahoo! di berbagai negara. Antara lain, Indonesia, Jerman, Korea, Cina, Italia, Vietnam, Spanyol, Prancis, dan Inggris.
Menurut dia, sebanyak 15 persen kata kunci yang digunakan pemilik akun Yahoo! di Indonesia bisa dipatahkan dengan menebak dari bahasa yang sama. Adapun 9,3 di antaranya bisa dikira-kira dengan memakai kamus "password" global.
Bonneau mengatakan password yang aman harusnya memiliki tingkat pengamanan sampai 32 bit. Artinya, enam karakter di dalam serangkai kata kunci terdiri dari kombinasi angka dan huruf.
Oleh karena itu, ia menyarankan para pengguna kartu kredit mestinya memakai kata kunci yang kuat ketimbang password standar "123456".
Sementara negara dengan pengguna password paling kuat adalah Cina. Di negeri itu, ia hanya bisa membobol 4 persen saja dengan memakai bahasa setempat, dan 2,9 persen jika menggunakan kamus "password" global.
Selain itu, Bonneau menambahkan pengguna komputer berusia lanjut, di atas 55 tahun, justeru memiliki password yang lebih kuat ketimbang pengguna komputer berusia muda. Mereka yang secara rutin mengganti password juga memiliki kata kunci yang kuat.
"Kata kunci yang benar-benar aman adalah password yang lebih pernah dipakai siapapun," ujarnya.

Jumat, 08 Juni 2012

Sepuluh Pemain Terbaik Sepanjang Masa Piala Eropa

Seperti halnya kompetisi-kompetisi internasional lainnya, turnamen Euro biasa menghadirkan aktor lapangan hijau terbaik. Tak heran, turnamen antarnegara Eropa ini termasuk salah satu kompetisi paling bergengsi di dunia.

Dan, layaknya kompetisi level elite, di setiap laga-laga krusial di Piala Eropa selalu menghadirkan legenda sepakbola. Berikut Byan Blog yang merilis 10 pemain terbaik yang pernah menorehkan tinta emas di kompetisi yang akan dimulai di Polandia dan Ukraina mulai Jumat (8/6). 

10. XAVI
Master Passing Bintang Barca membuka skor untuk La Furia Roja
Sebagai salah satu playmaker terbaik yang pernah ada, pengalaman pertama Xavi tampil Euro justru sangat mengecewakan. Jenderal lapangan tengah Barcelona ini tidak semenit pun dimainkan pelatih saat Spanyol gagal di putaran pertama Euro 2004 di Portugal. Tapi, siapa sangka empat tahun kemudian di Austria dan Swiss, Xavi menunjukkan kapasitasnya sebagai bintang lapangan hijau.

Menjadi kreator permainan indah yang diperagakan La Furia Roja, pemain kelahiran Catalan ini berada di top performa sepanjang turnamen empat tahun lalu. Xavi benar-benar "tersedia" ketika tim yang ketika itu Luis Aragones membutuhkan tenaganya. Xavi mencetak gol pembuka di laga semi-final kontra Rusia sebelum akhirnya mengirim umpan brilian kepada Fernando Torres yang mencetak gol penentu kemenangan di laga puncak.

Tak mengherankan, jika pecinta sepakbola kembali menunggu magis Xavi di Polandia dan Ukraina

9. PETER SCHMEICHEL
Tembok kokoh Denmark Legenda Man United tak terkalahkan di Euro '92

Berbekal postur besar, Peter Schmeichel menjadi sosok menakutkan bagi striker lawan yang mencoba menjebol gawangnya. Tap, tidak demikian dengan barisan belakang yang satu garis berada di depannya. Kehadiran Schmeichel di bawah mistar gawang membuat lini belakang Denmark cukup tenang andai mereka gagal menghalau pergerakan lawan yang memasuki area berbahaya.

Eks kiper Manchester United tampil di empat Euro, tapi aksi paling heroiknya adalah saat Denmark tampil memukau di Swedia pada 1992 lalu. Sukses Schmeichel menggagalkan penalti Marco van Basten di semi-final kontra Belanda merupakan momen paling tak terlupakan. Aksi Schmeichel kemudian berlanjut di partai penentu gelar juara melawan Jerman dan dinobatkan sebagai kiper terbaik di kala itu.

Selain dikenal dengan suksesnya melakukan tiga penyelamatan gemilang, satu yang paling khas dari Schmeichel adalah saat dia menggagalkan sebuah peluang emas dengan menggunakan satu tangan yang menjadikannya legenda hidup Denmark. 

8. PAOLO MALDINI
Konsisten & Berkelas Maldini adalah legenda sebenarnya
Diklaim sebagai bek kiri terbaik sepanjang sejarah, Paolo Maldini merupakan contoh nyata dari konsistensi. Hal itu diperkuat dengan kenyataan bek Italia itu ikut ambil bagian di empat Euro secara beruntun dan masuk dalam All-Star Teams sebanyak tiga kali.

Maldini mengawali karier internasionalnya saat masih 19 tahun di babak penyisihan grup Euro 1988 di Jerman Barat dan langsung mencuri perhatian saat sukses mengunci pemain terbaik Spanyol kala itu, Michel.

Sayang, Gli Azzurri harus gagal di kompetisi empat tahun berikutnya, kemudian terhenti di penyisihan grup Euro 1996 dan nyaris keluar sebagai juara saat Maldini mengemban ban kapten 12 tahun lalu.

Ya, di Euro 2000 legenda AC Milan ini tampil sebagai wing-back kiri dan tampil luar biasa ditemani Fabio Cannavaro, Alessandri Nesta serta kiper Francesco Toldo. Namun, Maldini gagal mengangkat trofi juara setelah Sylvain Wiltord mencetak gol penyeimbang di masa injury lalu David Trezeguet meluluhlantakkan Gli Azzurri berkat Golden Golnya di partai final. 

7. DINO ZOFF
Kiper sebenarnya Zoff mengangkat trofi Euro 68 setelah hanya tampil di empat laga

Sebelumnya telah disebutkan Schmeichel sebagai salah satu kiper terbaik dunia, tapi dia bukan penjaga gawang yang mendapat ranking pertama dalam daftar GOAL.com kali ini. Gelar tersebut diberikan kepada Dino Zoff, mantan ikon Juventus dan tentu yang paling terkenal adalah ketika Zoff mengapteni Italia di Piala Dunia 1982 saat usianya sudah 40 tahun.

Rekor Zoff di ajang Euro juga cukup mengagumkan. Tampil di tujuh laga diantara dua turnamen besar tersebut, tiga diantaranya dilalui dengan perpanjangan waktu, kiper yang kini berusia 60 tahun itu hanya kebobolan dua gol.

Zoff mengawali debut international di leg kedua perempat-final kontra Bulgaria, dia kemudian memegang peran penting dalam membantu Gli Azzurri meraih sukses di ajang Euro untuk pertama kali. Zoff menunjukkan performa terbaik saat Italia mengeliminasi Uni Soviet di babak semi-final melalui sebuah drama adu penalti yang menegangkan. Setelahnya, Zoff mempertahankan clean sheet di laga puncak kontra Yugoslavia sekaligus membawa Gli Azzurri berjaya di rumah sendiri.

6. GUNTER NETZER
On the spot Netzer mencetak penalti penentu kemenangan atas Inggris
Ketika bicara gelandang terbaik sepanjang masa, kita sering melupakan sosok Gunter Netzer. Padahal, tak rugi mengingat bagaimana pria asal Jerman ini mempecundangi Inggris di Wembley pada leg pertama perempat-final Euro 1972. Eks pemain Borussia Monchengladbach ini menjadi insipirator Der Panzer dengan permainan luar biasa sepanjang laga dan mencetak gol penalti di menit ke-85 sekaligus membawa Der Panzer mengunci kemenangan 3-1 atas The Three Lions.

Netzer mampu mempertahankan permainan terbaiknya di semi-final dan final dengan membekuk Uni Soviet tiga gol tanpa balas di Brussels. Sayang, sejak saat itu nama Netzer tak lagi bersinar, dia mengaku kalah bersaing dengan dengan Wolfgang Overath. Toh, nama Netzer tetap ada dalam sejarah sebagai salah satu gelandang terbaik yang pernah tampil di Piala Eropa.
.
5. DRAGAN DZAJIC

Mimpi buruk Inggris Pers Inggris menyebut 'The Magic Dragon'

Mendapat label sebagai salah satu winger kiri terbaik Eropa, penampilan terbaik Dragan Dzajic ditunjukkannya di Euro 1968. Di sisa tiga menit waktu normal pada semi-final  antara Yugoslavia kontra Inggris di Florence, bintang Red Star Belgrade itu mempermalukan sang juara dunia dengan gol cantik sekaligus membawa negaranya melaju ke final untuk berhadapan dengan tuan rumah Italia.

Dzajic kembali mencetak gol pembuka untuk Yugloslavia, tapi gol penyeimbang behasil dicetak Angelo Domenghini yang memaksa kedua tim memainkan partai ulang dan Italia pun keluar sebagai juara berkat kemenangan 2-0.

Delapan tahun kemudian, Dzajic kembali menunjukkan kelasnya di partai semi-final kontra Jerman Barat di Belgrade. Dzajic membawa Yugoslavia unggul 2-0 saat laga baru berjalan 30 menit, tapi Jerman mampu memaksakan perpanjangan waktu hingga akhirnya mengunci kemenangan 4-2. Dzajic pun kembali gagal mencium trofi sebagai hadiah talenta besar yang dimilikinya.

4. ZINEDINE ZIDANE

 Golden goals Kontribusi Zidane di Euro tak perlu dipertanyakan

Setelah tampil cemerlang bersama Bordeaux, banyak yang berharap pada Zinedine Zidane yang tampil di Euro pertamanya pada 1996. Sayang, eks playmaker Real Madrid ini gagal memenuhi harapan semua orang, karena Prancis akhirnya menyerah di semi-final.

Tapi, Zidane menemukan kekuatannya kembali empat tahun kemudian, dengan memimpin Les Bleus meraih kemenangan dramatis di final Euro Belanda-Belgia. Dua tahun sebelumnya di hadapan publik sendiri, Zidane juga memberikan kontribusi besar membawa Tim Ayam Jantan merebut titel juara dunia.

Di babak penyisihan grup Euro 2000, Prancis keluar sebagai runner-up Grup D di bawah Belanda, tapi kemudian bintang Juventus ini mencetak gol tendangan bebas di babak perempat-final kontra Spanyol. Aksi cantik Zidane berlanjut dengan sebuah 'Golden Goal' yang mengeliminasi Portugal di semi-final.

Meski Les Bleus gagal di Euro 2004, Zidane tetap memberikan kontribusi maksimal dengan mencetak tiga gol, termasuk tendangan bebas spektakuler ke gawang Inggris di babak penyisihan grup. 

3. FRANZ BECKENBAUER
Senyum Der Kaiser merupakan bagian dari tim terbaik sepanjang sejarah Euro

Tim Jerman Barat, yang menjadi kampiun di Belgia 1972, kerap dicap sebagai salah satu tim terbaik Eropa yang pernah ada. Pemimpin Die Mannschaft ketika itu, siapa lagi kalau bukan sang legenda Franz Beckenbauer, pemain terbaik Jerman sepanjang masa.

Dalam catatan karier sepakbolanya, Beckenbauer memang pernah mengalami nasib buruk di Piala Dunia 1970, mendapat cedera parah di bagian tulang selangka saat berhadapan dengan Italia di semi-final.

Namun, setahun kemudian Beckenbauer mendapat ban kapten Jerman dan mengubur mimpi buruknya di Piala Eropa 1972. Beckenbauer menjadi inspirator Jerman Barat yang sukses menggasak Uni Soviet di final. Empat tahun kemudian, Der Kaiser hanya mampu membawa timnya meraih medali perak, setelah kalah dari Cekoslovakia di partai penentu gelar.

2. MARCO VAN BASTEN 
Simbol sukses Tendangan voli vs Uni Soviet menjadi gol terbaik sepanjang sejarah Euro

Simbol sukses Belanda di Euro 1988 tidak lain adalah Marco van Basten, pemain yang akhirnya finis dengan status top skor berkat lima golnya sepanjang ajang tersebut. Hat-trick-nya di babak penyisihan grup sukses menyingkirkan Inggris, sementara gol di menit ke-88 akhirnya memaksa favorit juara Jerman Barat angkat koper. Nama Van Basten akan selalu diingat atas apa yang dia lakukan di final, sebuah tendangan voli dari sudut yang amat tidak memungkinkan --yang disebut-sebut sebagai gol terbaik sepanjang sejarah Euro-- untuk memupus impian Uni Soviet dengan skor 2-0.

Van Basten memang gagal mengulang sukses empat tahun kemudian, di mana Belanda takluk dari Denmark di semi-final, dengan legenda AC Milan tersebut gagal mengeksekusi penalti krusial. Namun, hal tersebut tidak mengurangi status Van Basten sebagai legenda hidup Euro.

1. MICHEL PLATINIBebas Platini dicap sebagai salah satu gelandang terbaik yang pernah ada

Tak ada pemain yang mampu menyamai peran Michel Platini di Euro 1984. Bintang Juventus ini mencetak sembilan gol di sepanjang turnamen, termasuk dua kali hat-trick.  Bermain dengan sejumlah pemain bertalenta seperti Luis Fernandez, Jean Tigana dan Alain Giresse, Platini diberikan kebebesan mengeluarkan kemampuan terbaiknya dan sebagai konsekuensinya, kehadiran Platini menjadi petaka bagi tim lawan.

Dia mencetak gol penentuk kemenangan di menit ke-119 pada laga semi-final kontra Portugal yang berakhir dengan skor 3-2, Platini juga memecah kebuntuan Les Bleus dengan sebuah tendangan bebas di final kontra Spanyol. Tidak hanya dicap sebagai pengirim umpan terbaik, Platini juga 'bertanggung jawab' atas performa apik Prancis sepanjang turnamen Euro 1984.
 
 
 

Rabu, 06 Juni 2012

Borussia Dortmund Pakai Uang Penjualan Shinji Kagawa Untuk Renovasi Stadion

Shinji Kagawa - Dortmund


Sebagian besar uang hasil penjualan Kagawa akan digunakan untuk perbaikan infrastruktur.

Borussia Dortmund akan menggunakan sebagian besar uang yang diperoleh dari penjualan Shinji Kagawa ke Manchester United untuk merenovasi stadion dan tempat latihan, serta toko merchandise.

Kagawa sudah sepakat hijrah ke United dengan nilai yang disebut-sebut mencapai €15 juta. Namun angka itu dinilai masih mungkin berkembang menjadi €21 juta, mengingat sukses yang diberikan pemain berusia 23 tahun ini kepada Dortmund.

Ketua eksekutif Hans-Joachim Watzke mengungkapkan, sebagian besar uang akan dialokasikan untuk merenovasi stadion, serta membangun tempat latihan akademi klub, serta toko merchandise.

“Kami akan menggunakan uang penjualan klub untuk membangun fondasi klub. Secara keseluruhan, kami akan berinvestasi sebesar €12 juta demi infrastruktur kami,” ujar Watzke kepada Bild.

Rencana itu termasuk membangun boks VIP baru di Signal Iduna Park, merenovasi tribun selatan stadion, serta membangun tempat latihan pemain muda senilai €3 juta.

Sabtu, 02 Juni 2012

Angka-angka dalam Sejarah Piala Eropa

Sepak bola tidak pernah lepas dari angka-angka. Mereka yang paling sering tampil, paling rajin membuat gol hingga negara yang paling banyak menjuarai akan selalu dikenang.

Tapi sepak bola tidak sama dengan matematika. Selalu ada keajaiban dan kejutan di dalamnya.
Untuk menyegarkan ingatan, berikut sebagian angka-angka yang pernah tercipta di Piala Eropa (mengutip dari situs resmi UEFA dan ESPNFC):

1. Juara Piala Eropa
:

   - Jerman (tiga kali: 1972, 1980 dan 1996).

   - Perancis (dua kali: 1984 dan 2000).

   - Spanyol (dua kali: 1964 dan 2008).

   - Republik Cek (1976), Denmark (1992), Yunani (2004), Italia (1968), Belanda (1988) dan     Rusia/Uni  Soviet (1960).


2. Pencetak gol terbanyak:

    - Michel Platini (Perancis/9 gol/di edisi 1984).

    - Alan Shearer (Inggris/7 gol/di edisi 1992, 1996 dan 2000).

    - Thierry Henry (Perancis/6 gol/di edisi 2000, 2004 dan 2008).

    - Patrick Kluivert (Belanda/6 gol/di edisi 1996 dan 2000).

    - Nuno Gomes (Portugal/6 gol/di edisi 2000, 2004 dan 2008).

    - Ruud van Nistelrooy (Belanda/6 gol/di edisi 2004 dan 2008).


3. Paling sering tampil di putaran final:

    - Lilian Thuram (Perancis/16 kali/di edisi 1996, 2000, 2004 dan 2008).

    - Edwin van der Sar (Belanda/16 kali/di edisi 1996, 2000, 2004 dan 2008).

    - Luis Figo (Portugal/14 kali/di edisi 1996, 2000 dan 2005).

    - Nuno Gomes (Portugal/14 kali/di edisi 2000, 2004 dan 2008).

    - Karel Poborsky (Republik Cek/14 kali/1996, 2000 dan 2004).

    - Zinedine Zidane (Perancis/14 kali/di edisi 1996, 2000 dan 2004).


4. Pencetak gol tercepat:

    - Dimitri Kirichenko (1 menit 7 detik/Rusia), Rusia vs Yunani di Piala Eropa 2004.

    - Sergei Alenikov (2 menit 8 detik/Uni Soviet), Uni Soviet vs Inggris di Piala Eropa 1988.

    - Alan Shearer (2 menit 12 detik/Inggris), Inggris vs Jerman di Piala Eropa 1996.


5. Pemain termuda yang tampil di Piala Eropa:

     Enzo Scifo (18 tahun 115 hari/Belgia), Belgia vs Yugoslavia di Piala Eropa 1984.


6. Pemain tertua yang tampil di Piala Eropa:

    Lothar Matthaus (39 tahun 91 hari/Jerman), Jerman vs Portugal di Piala Eropa 2000.


7. Pencetak gol termuda:

    Johan Vonlanthen (18 tahun 141 hari/Swiss), Swiss vs Perancis di Piala Eropa 2004.


8. Pencetak gol tertua:

    Nene (34 tahun 213 hari/Portugal), Portugal vs Rumania di Piala Eropa 1984.

Jumat, 01 Juni 2012

Inilah Daftar Lengkap Skuat Euro 2012

Susunan lengkap skuat 16 tim yang akan berlaga di Euro 2012 telah dilansir.

euro 2012 ukrain olympic stadium

Seluruh peserta Euro 2012 menepati tenggat waktu pendaftaran skuat utama yang ditetapkan UEFA, Selasa (29/5) kemarin.

Sebanyak 16 peserta telah mengirimkan daftar 23 pemain yang akan diterjunkan dalam turnamen antarnegara paling bergengsi di Eropa itu. Para pemain inilah yang menjadi tumpuan setiap negara dalam mencapai target masing-masing. Berdasarkan peraturan kompetisi pasal 17 butir 5, perubahan daftar pemain masih dimungkinkan hingga 24 jam sebelum pertandingan pertama sebuah tim jika pemain yang bersangkutan mengalami cedera, serta wajib dikonfirmasi tim medis UEFA, sehingga terpaksa absen sepanjang turnamen.
 

Euro 2012 akan dimulai 8 Juni mendatang dengan mempertandingkan Polandia versus Yunani di Grup A di Warsawa. Sementara, laga puncak akan digelar 1 Juli di Kyiv, Ukraina.

Sambil menunggu dimulainya perjuangan seluruh tim, mari menyimak kekuatan setiap tim berdasarkan susunan para pemain yang telah didaftarkan kepada UEFA:
 
GRUP A

POLANDIA

Kiper: Wojciech Szczesny (Arsenal), Przemyslaw Tyton (PSV Eindhoven), Grzegorz Sandomierski (Jagiellonia Bialystok).

Bek: Lukasz Piszczek (Borussia Dortmund), Marcin Wasilewski (Anderlecht), Jakub Wawrzyniak (Legia Warsawa), Marcin Kaminski (Lech Poznan), Grzegorz Wojtkowiak (Lech Poznan), Sebastian Boenisch (Werder Bremen), Damien Perquis (Sochaux).

Gelandang: Eugen Polanski (Mainz), Dariusz Dudka (Auxerre), Adam Matuszczyk (Fortuna Düsseldorf), Adrian Mierzejewski (Trabzonspor), Jakub Blaszczykowski (Borussia Dortmund), Ludovic Obraniak (Bordeaux), Maciej Rybus (Terek Grozny), Kamil Grosicki (Sivasspor), Rafal Murawski (Lech Poznan), Rafal Wolski (Legia Warsawa).

Striker: Robert Lewandowski (Borussia Dortmund), Artur Sobiech (Hannover), Pawel Brozek (Celtic).

YUNANI

Kiper: Kostas Chalkias (PAOK Salonika), Michalis Sifakis (Aris Salonika), Alexis Tzorvas (Palermo).

Bek: Avraam Papadopoulos (Olympiakos), Sokratis Papastathopoulos (Werder Bremen), Vassilis Torosidis (Olympiakos), Jose Holebas (Olympiakos), Stelios Malezas (PAOK Salonika), Giannis Maniatis (Olympiakos), Giorgos Tzavellas (AS Monaco), Kyriakos Papadopoulos (Schalke).

Gelandang: Giannis Fetfatzidis (Olympiakos), Grigoris Makos (AEK Athens), Kostas Katsouranis (Panathinaikos), Georgios Fotakis (PAOK Salonika), Kostas Fortounis (Kaiserslautern), Giorgos Karagounis (Panathinaikos), Sotiris Ninis (Panathinaikos).

Striker: Georgios Samaras (Celtic), Dimitris Salpigidis (Paok Salonica), Costas Mitroglou (Olympiakos Piraeus), Nikos Liberopoulos (AEK Athens), Theofanis Gekas (Samsunspor).

RUSIA

Kiper: Igor Akinfeyev (CSKA Moskwa), Vyacheslav Malafeyev (Zenit St Petersburg), Anton Shunin (Dynamo Moskwa).

Bek: Alexander Anyukov (Zenit St Petersburg), Alexei Berezutsky (CSKA Moskwa), Sergei Ignashevich (CSKA Moskwa), Roman Sharonov (Rubin Kazan), Vladimir Granat (Dynamo Moskwa), Kirill Nababkin (CSKA Moskwa).

Gelandang: Igor Denisov (Zenit St Petersburg), Roman Shirokov (Zenit St Petersburg), Konstantin Zyryanov (Zenit St Petersburg), Yuri Zhirkov (Anzhi Makhachkala), Alan Dzagoyev (CSKA Moskwa), Igor Semshov (Dynamo Moskwa), Denis Glushakov (Lokomotiv Moskwa), Marat Izmailov (Sporting Lisbon), Dmitri Kombarov (Spartak Moskwa).

Striker: Andrey Arshavin (Zenit St Petersburg), Alexander Kerzhakov (Zenit St Petersburg), Roman Pavlyuchenko (Lokomotiv Moskwa), Alexander Kokorin (Dynamo Moskwa), Pavel Pogrebnyak (Fulham).

CEKO

Kiper: Petr Cech (Chelsea), Jan Lastuvka (Dnipro), Jaroslav Drobny (Hamburg SV).

Bek: Roman Hubnik (Hertha Berlin), Michal Kadlec (Bayer Leverkusen), Tomas Sivok (Besiktas), Daniel Pudil (Cesena), David Limbersky (Viktoria Plzen), Frantisek Rajtoral (Viktoria Plzen), Theo Gebre Selassie (Slovan Liberec), Marek Suchy (Spartak Moskwa).

Gelandang: Tomas Rosicky (Arsenal), Petr Jiracek (Vfl Wolfsburg), Daniel Kolar (Viktoria Plzen), Vaclav Pilar (Viktoria Plzen), Jan Rezek (Anorthosis Famagusta), Jaroslav Plasil (Bordeaux), Milan Petrzela (Viktoria Plzen), Tomas Hubschman (Shakhtar Donetsk), Vladimir Darida (Viktoria Plzen).

Striker: Milan Baros (Galatasaray), Tomas Pekhart (Nürnberg), David Lafata (Jablonec), Tomas Necid (CSKA Moskwa).


GRUP B

BELANDA

Kiper: Maarten Stekelenburg (AS Roma), Tim Krul (Newcastle United), Michel Vorm (Swansea City).

Bek: Khalid Boulahrouz (Vfb Stuttgart), Wilfred Bouma (PSV Eindhoven), John Heitinga (Everton), Joris Mathijsen (Málaga), Ron Vlaar (Feyenoord), Gregory van der Wiel (Ajax), Jetro Willems (PSV Eindhoven).

Gelandang: Ibrahim Afellay (Barcelona), Mark van Bommel (PSV Eindhoven), Nigel de Jong (Manchester City), Stijn Schaars (Sporting Lisbon), Wesley Sneijder (Inter), Kevin Strootman (PSV Eindhoven), Rafael van der Vaart (Tottenham Hotspur).

Striker: Klaas Jan Huntelaar (Schalke), Luuk de Jong (Twente), Dirk Kuyt (Liverpool), Luciano Narsingh (Heerenveen), Robin van Persie (Arsenal), Arjen Robben (Bayern Munich).

DENMARK

Kiper: Kasper Schmeichel (Leicester City), Stephan Andersen (Evian), Anders Lindegaard (Manchester United).

Bek: Simon Kjaer (AS Roma), Daniel Agger (Liverpool), Simon Poulsen (AZ Alkmaar), Lars Jacobsen (FC Kopenhagen), Andreas Bjelland (Nordsjaelland), Jores Okore (Nordsjaelland), Daniel Wass (Evian).

Gelandang: Christian Poulsen (Evian), William Kvist (Stuttgart), Christian Eriksen (Ajax), Lasse Schone (NEC), Michael Silberbauer (Young Boys), Jakob Poulsen (Midtjylland), Thomas Kahlenberg (Evian), Niki Zimling (Club Brugge).

Striker: Michael Krohn-Dehli (Brondby), Dennis Rommedahl (Brondby), Nicklas Bendtner (Sunderland), Nicklas Pedersen (Groningen), Tobias Mikkelsen (Nordsjaelland).

JERMAN

Kiper: Manuel Neuer (Bayern Munich), Tim Wiese (Werder Bremen), Ron-Robert Zieler (Hannover).

Bek: Holger Badstuber (Bayern Munich), Jérôme Boateng (Bayern Munich), Benedikt Hoewedes (Schalke), Mats Hummels (Borussia Dortmund), Philipp Lahm (Bayern Munich), Per Mertesacker (Arsenal), Marcel Schmelzer (Borussia Dortmund).

Gelandang: Lars Bender (Bayer Leverkusen), Mario Götze (Borussia Dortmund), Ilkay Gundogan (Borussia Dortmund), Sami Khedira (Real Madrid), Toni Kroos (Bayern Munich), Thomas Muller (Bayern Munich), Mesut Ozil (Real Madrid), Marco Reus (Borussia Mönchengladbach), Andre Schürrle (Bayer Leverkusen), Bastian Schweinsteiger (Bayern Munich).

Striker: Mario Gomez (Bayern Munich), Miroslav Klose (Lazio), Lukas Podolski (Koln).


PORTUGAL

Kiper: Eduardo (Benfica), Rui Patrício (Sporting Lisbon), Beto (CFR Cluj).

Bek: João Pereira (Sporting Lisbon), Fábio Coentrão (Real Madrid), Bruno Alves (Zenit St Petersburg), Rolando (FC Porto), Ricardo Costa (Valencia), Pepe (Real Madrid), Miguel Lopes (Braga).

Gelandang: Raul Meireles (Chelsea), Miguel Veloso (Genoa), João Moutinho (FC Porto), Rúben Micael (Real Zaragoza), Hugo Viana (Braga), Custódio (Braga).

Striker: Nani (Manchester United), Cristiano Ronaldo (Real Madrid), Hugo Almeida (Besiktas), Ricardo Quaresma (Besiktas), Silvestre Varela (FC Porto), Hélder Postiga (Real Zaragoza), Nélson Oliveira (Benfica).


GRUP C

SPANYOL

Kiper: Iker Casillas (Real Madrid), Víctor Valdés (Barcelona), Pepe Reina (Liverpool).

Bek: Jordi Alba (Valencia), Raúl Albiol (Real Madrid), Alvara Arbeloa (Real Madrid), Sergio Ramos (Real Madrid), Juanfran (Atlético Madrid), Gerard Piqué (Barcelona), Javi Martínez (Athletic Bilbao).

Gelandang: Xabi Alonso (Real Madrid), David Silva (Manchester City), Xavi Hernández (Barcelona), Andrés Iniesta (Barcelona), Sergio Busquets (Barcelona), Cesc Fábregas (Barcelona), Santi Cazorla (Málaga), Jesús Navas (Sevilla), Juan Mata (Chelsea)

Striker: Fernando Llorente (Athletic Bilbao), Fernando Torres (Chelsea), Negredo (Sevilla), Pedro (Barcelona).

ITALIA

Kiper: Gianluigi Buffon (Juventus), Morgan De Sanctis (Napoli), Salvatore Sirigu (Paris St-Germain).

Bek: Ignazio Abate (AC Milan), Federico Balzaretti (Palermo), Andrea Barzagli (Juventus), Leonardo Bonucci (Juventus), Giorgio Chiellini (Juventus), Christian Maggio (Napoli), Angelo Ogbonna (Torino).

Gelandang: Daniele De Rossi (AS Roma), Alessandro Diamanti (Bologna), Emanuele Giaccherini (Juventus), Claudio Marchisio (Juventus), Riccardo Montolivo (Fiorentina), Thiago Motta (Paris St-Germain), Antonio Nocerino (AC Milan), Andrea Pirlo (Juventus).

Striker: Mario Balotelli (Manchester City), Fabio Borini (AS Roma), Antonio Cassano (AC Milan), Antonio Di Natale (Udinese), Sebastian Giovinco (Parma).

IRLANDIA

Kiper: Shay Given (Aston Villa), Keiren Westwood (Sunderland), David Forde (Millwall).

Bek: John O'Shea (Sunderland), Richard Dunne (Aston Villa), Stephen Ward (Wolverhampton Wanderers), Sean St Ledger (Leicester City), Darren O'Dea (Celtic), Stephen Kelly (Fulham), Paul McShane (Hull City).

Gelandang: Glenn Whelan (Stoke City), Keith Andrews (West Bromwich Albion), Aiden McGeady (Spartak Moskwa), Darron Gibson (Everton), Paul Green (tanpa klub), Damien Duff (Fulham), Stephen Hunt (Wolverhampton Wanderers), James McClean (Sunderland).

Striker: Robbie Keane (LA Galaxy), Kevin Doyle (Wolverhampton Wanderers), Shane Long (West Bromwich Albion), Jonathan Walters (Stoke City), Simon Cox (West Bromwich Albion).

KROASIA

Kiper: Stipe Pletikosa (Rostov), Danijel Subasic (AS Monaco), Ivan Kelava (Dinamo Zagreb).

Bek: Domogoj Vida (Dinamo Zagreb), Vedran Corluka (Tottenham Hotspur), Josip Simunic (Dinamo Zagreb), Gordon Schildenfeld (Eintracht Frankfurt), Ivan Strinic (Dnipro Dnipropetrovsk), Danijel Pranjic (Bayern Munich), Jurica Buljat (Maccabi Haifa).

Gelandang: Darijo Srna (Shakhtar Donetsk), Tomislav Dujmovic (Real Zaragoza), Ognjen Vukojevic (Dynamo Kiev), Ivan Rakitic (Sevilla), Luka Modric (Tottenham Hotspur), Ivan Perisic (Borussia Dortmund), Niko Kranjcar (Tottenham Hotspur), Milan Badelj (Dinamo Zagreb), Ivo Ilicevic (Hamburg).

Striker: Ivica Olic (Bayern Munich), Nikica Jelavic (Everton), Mario Mandzukic (Vfl Wolfsburg), Eduardo da Silva (Shakhtar Donetsk).

GRUP D

UKRAINA

Kiper: Andriy Pyatov (Shakhtar Donetsk), Oleksandr Horyainov (Metalist Kharkiv), Maxym Koval (Dynamo Kyiv).

Bek: Oleksandr Kucher (Shakhtar Donetsk), Yaroslav Rakitskiy (Shakhtar Donetsk), Vyacheslav Shevchuk (Shakhtar Donetsk), Evhen Khacheridi (Dynamo Kyiv), Taras Mykhalyk (Dynamo Kyiv), Evhen Selin (Vorskla), Bogdan Butko (Illichivets).

Gelandang: Oleksandr Aliev (Dynamo Kyiv), Denys Garmash (Dynamo Kyiv), Oleh Gusiev (Dynamo Kyiv), Andriy Yarmolenko (Dynamo Kyiv), Evhen Konoplyanka (Dnipro Dnipropetrovsk), Ruslan Rotan (Dnipro), Serhiy Nazarenko (Tavriya), Anatoliy Tymoshchuk (Bayern Munich).

Striker: Artem Milevskiy (Dynamo Kyiv), Andriy Shevchenko (Dynamo Kyiv), Marco Devic (FC Metalist Kharkiv), Andriy Voronin (Dynamo Moscow), Evhen Seleznyov (Shakhtar Donetsk).

SWEDIA

Kiper: Par Hansson (Helsingborgs), Andreas Isaksson (PSV Eindhoven), Johan Wiland (FC Kopenhagen).

Bek: Mikael Antonsson (Bologna), Andreas Granqvist (Genoa), Mikael Lustig (Celtic), Olof Mellberg (Olympiakos), Jonas Olsson (West Bromwich Albion), Martin Olsson (Blackburn Rovers), Behrang Safari (Anderlecht).

Gelandang: Emir Bajrami (Twente), Rasmus Elm (AZ Alkmaar), Samuel Holmen (Istanbul BB), Kim Kallstrom (Lyon), Sebastian Larsson (Sunderland), Anders Svensson (Elfsborg), Pontus Wernbloom (CSKA Moskwa), Christian Wilhelmsson (Al Hilal).

Striker: Johan Elmander (Galatasaray), Tobias Hysen (IFK Gothenburg), Zlatan Ibrahimovic (AC Milan), Markus Rosenberg (Werder Bremen), Ola Toivonen (PSV Eindhoven).

PRANCIS

Kiper: Cédric Carrasso (Bordeaux), Hugo Lloris (Lyon), Steve Mandanda (Marseille).

Bek: Gaël Clichy (Manchester City), Mathieu Debuchy (Lille), Patrice Evra (Manchester United), Laurent Koscielny (Arsenal), Philippe Mexès (AC Milan), Adil Rami (Valencia), Anthony Réveillère (Lyon).

Gelandang: Yohan Cabaye (Newcastle), Alou Diarra (Marseille), Florent Malouda (Chelsea), Marvin Martin (Sochaux), Blaise Matuidi (Paris St-Germain), Yann M'vila (Rennes), Samir Nasri (Manchester City).

Striker: Hatem Ben Arfa (Newcastle), Karim Benzema (Real Madrid), Olivier Giroud (Montpellier), Jérémy Ménez (Paris St-Germain), Franck Ribéry (Bayern Munich), Mathieu Valbuena (Marseille).


INGGRIS

Kiper: Joe Hart (Manchester City), Robert Green (West Ham United), Jack Butland (Birmingham City).

Bek: Glen Johnson (Liverpool), Ashley Cole (Chelsea), Gary Cahill (Chelsea), John Terry (Chelsea), Leighton Baines (Everton), Phil Jones (Manchester United), Joleon Lescott (Manchester City), Phil Jagielka (Everton).

Gelandang: Steven Gerrard (Liverpool), Frank Lampard (Chelsea), James Milner (Manchester City), Scott Parker (Tottenham Hotspur), Stewart Downing (Liverpool), Alex Oxlade-Chamberlain (Arsenal).

Striker: Theo Walcott (Arsenal), Andy Carroll (Liverpool), Wayne Rooney (Manchester United), Ashley Young (Manchester United), Jermain Defoe (Tottenham Hotspur), Danny Welbeck (Manchester United).